Jumat, November 20, 2009

3 x 8 = 23

Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: "3x8 = 23, kenapa kamu bilang 24? " Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: "Sobat, 3x8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi". Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: "Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan". Yan Hui: "Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?" Pembeli kain: "Kalau Confusius bilang saya salah,kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?" Yan Hui: "Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu". Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: "3x8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia." Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : "Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh." Yan Hui bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: "Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?" Confusius berkata: "Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh". Yan Hui berkata: "Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum." Confusius bilang: "Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3x8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3x8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?" Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : "Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu." Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya. Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.
Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti). Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti). Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Suami tidak betah di rumah) Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).
Copas from : http://www.kaskus.us

Kamis, November 19, 2009

Delapan Kebohongan Ibu

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia. Cerita bermula ketika seorang anak laki laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekiat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" --- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk Membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan Berkata : "Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih saying yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan Abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa"---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" -- KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN. Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan :
" Terima kasih ibu ! "
Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar kita, pasangan kita, anak kita, kita pasti lebih peduli dengan mereka dibandingkan ayah dan ibu kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar orang-orang tersebut, cemas apakah mereka sudah makan atau belum, cemas apakah mereka bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi .... Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari... semoga bermanfaat [ Copas from : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1634731 ]

Jumat, Agustus 21, 2009

Marhaban Ya Ramadhan

Tak Terasa Hari berganti Hari .. Bulan Berganti Bulan ... Besok Umat Muslim diseluruh dunia ini Menyambut Bulan Suci Ramadhan dengan Mengerjakan amalan puasa sebulan penuh .. Melalui kesempatan ini saya memohon dibukakan pintu maaf sebesar besarnya atas segala bentuk kesalahan saya baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja .. Semoga kita semua mampu melaksanakan puasa sebulan penuh, dan dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan di Tahun Depan dalam keadaan sehat walafiat ... Amin
... Minal Aizin Wal Faizin ...
.. Selamat Menyambut Bulan Ramadhan ..

Senin, April 20, 2009

Waktu kan Menjawab

Hari ini perjuangan seluruh Siswa SMK/SMA se Indonesia akan diuji dalam Ujian Akhir Nasional. Tidak ada yang dapat menghindari hari ini, kecuali atas izin yang maha kuasa, siswa tingkat 3 SMK/SMA se Indonesia akan mempertaruhkan semua pengetahuan yang telah dipelajarinya selama lebih kurang 3 tahun dalam 3 hari ini. Akan kah semua berlalu dengan baik ... akankah SMK Negeri 2 Kota Jambi, khususnya Siswa Jurusan Multimedia mampu melewati semua ini .. ? Biarlah Waktu yang Menjawab semua pertanyaan yang timbul, Semoga yang maha kuasa memberikan rahmat dan hidayahnya kepada seluruh Siswa SMK/SMA se Indonesia .. Amin Semoga Tahun ini siswa SMK Negeri 2 Kota Jambi, khususnya Jurusan Multimedia Angkatan IV berhasil melalui Ujian Akhir Nasional ini dengan baik.

Senin, April 13, 2009

Penghargaan Dunia

Semoga dari berita ini akan muncul anak bangsa yang mengikuti jejak Pak SBY .. Ayo Siswa/i SMK Negeri 2 Kota Jambi, Tunjukkan Semangat anda dalam berkarya ..
Jakarta - Presiden SBY rupanya salah seorang dari 100 tokoh yang paling berpengaruh dunia. Nama SBY tercantum dalam 100 Most Influential People in the World 2009 versi TIME Magazine.
Pemberitahuan resmi dari majalah internasional tersebut telah pula disampaikan pada SBY. Penghargaan tersebut menurut Presiden SBY merupakan pengakuan internasional terhadap peran Indonesia. "Presiden SBY menyambut baik dan merasa terharu. Beliau menyatakan penghargaan itu merupakan apresiasi dan pengakuan dunia terhadap Bangsa Indonesia yang kini berada di garis terdepan dalam percaturan dunia internasional," kata Jubir Kepresidenan Dino Patti Djalal. Pernyataan Dino tersebut tercantum dalam keterangan pers Kantor Staf Khusus Kepresidenan RI bidang Internasional yang diterima detikcom. Keterangan diterima, Senin (13/4/2009) malam. Setiap tahun Times Magazine menyusun daftar 100 orang tokoh dunia dalam 100 Most Influential People in the World. Penghargaan ini diberikan kepada tokoh-tokoh dunia yang dianggap sangat berhasil di dalam bidangnya masing-masing. Sumber : detikNews

Slide Show

Minggu, April 12, 2009

Tantangan KPU

Iseng iseng liat news di Yahoo! eh ada hot news tentang KPU

Pusat tabulasi nasional Pemilu 2009 (Real Count) milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) diserang puluhan hacker dalam negeri. Hacker-hacker ini mencoba mengacaukan tampilan perhitungan suara.

"Kemarin ada yang berusaha mengubah tampilan website tabulasi data KPU, mereka mencoba mengubah tampilan data tabulasi, mencoba meng-nol-kan data," tutur Ketua Tim IT KPU, Husni Fahmi.

Hal ini disampaikan Husni dalam konferensi pers yang digelar KPU di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu 2009, di Hotel Borobudur, Pejambon, Jakarta Pusat, Minggu (12/4/2009).

Menurut Husni, banyak pihak yang mencoba mengganggu perhitungan cepat KPU ini. Pihaknya pun bertindak cepat mengantisipasi serangan ini.

"Puluhan serangan dalam 3 hari ini, namun sudah berhasil dideteksi sumbernya dan kita sudah konfirmasikan ke Telkom supaya mengunci alamat bersangkutan," imbuh Husni.

Husni mengakui serangan ini berasal dari hacker pribumi. Namun Husni enggan menyebutkan alamat IP hacker ini.

"Alamat IP nya dari dalam negeri, sekarang kami sudah serahkan Telkom, pihak Telkom yang berhak mengumumkan," tutur Husni.

"Saya harap semua pihak mau membantu, kami juga terus menambah petugas keamanan jaringan IT kami," pungkasnya.

Sumber : Hacker Lokal Berulah

Gimana mau maju nih negeri kalau ada aja orang orang yang tidak bertanggung jawab seperti "hacker" ini .. dari pada merusak lebih baik pengetahuan itu dipakai untuk membenahi bangsa yang semakin terpuruk ...

Jumat, Februari 20, 2009

Arghh ....

Sebel deh kalo terserang penyakit yang beruntun ... Demam, pilek dan batuk ... Semuanya jadi serba salah, bawaan mau marahh aja .... Mungkin ada yang punya solusi tuk mecahin masalah saya saat ini .... ?? Please help ...